Ø Legitimasi
Kekuasaan
Dalam rangka mempertahankan kekuasaannya, seorang
penguasa atau raja menggunakan berbagai upaya dan cara agar ia dapat terus
berkuasa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan komunikasi
politik yang ditujukan kepada siapa saja. Kaitannya dengan ragam historiografi
tradisional dan upaya mewujudkan dan mempertahakan legitimasi adalah bahwa
ragam historioigrafi tradisional berperan sebagai media dalam komunikasi
politik raja. Sebagai media komunikasi politik, dalam babad, hikayat, dan ragam
historiografi tradisional lainnya, di dalamnya terkandung pesan-pesan yang
hendak disampaikan oleh raja dalam rangka pembentukan image masyarakat luas
tentang rajanya yang dituliskan itu. Melalui babad, dan karya sastra
sejenisnya, raja mencoba untuk menonjolkan keunggulan-keunngulan dirinya,
keluarganya, dan leluhurnya. Raja bahkan mencoba untuk menciptakan keunggulan-keunggulan,
baik berasal dari leluhurnya atau kesaktiannya yang dituliskan dalam ragam
historiografi tradisional. Hal ini tidak lain sebagai suatu sarana agar raja
mendapat pengakuan, dan dengan pengakuan itu, ia bisa terus berkuasa.
Ø Pengertian Legitimasi Kekuasaan
Sebelum kita membahas apa itu legitimasi
kekuasaan, sebelumnya kita terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud
kekuasaan. Konsep kekuasaan menurut Max Weber dalam Frans Magnis-Suseno
(1994:54) bahwa ”kekuasaan adalah kemampuan untuk, dalam suatu
hubungan sosial, melaksanakan kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan
dan apapun dasar kemampuan itu”. Tetapi kekuasaan yang dipersoalkan disini
adalah kekuasaan negara. Adalah ciri khas negara bahwa kekuasaannya memiliki
wewenang. Maka kekuasaan negara itu dapat disebut ”otoritas” atau ”wewenang”.
Menurut Miriam Budiardjo dalam Frans
Magnis—Suseno (1994:54) otoritas atau wewenang adalah ”kekuasaan yang
dilembagakan”, yaitu kekuasaan yang tidak hanya de facto menguasai,
melainkan juga berhak untuk menguasai. Wewenang adalah kekuasaan yang berhak
untuk menuntut ketaatan, jadi berhak untuk memberikan perintah.
Konsep legitimasi berkaitan dengan sikap
masyarakat terhadap kewenangan. Artinya apakah masyarakat menerima dan mengakui
hak moral pemimpin untuk membuat dan melaksanakan keputusan yang mengikat
masyarakat ataukah tidak. Apabila masyarakat menerima dan mengakui hak
moral pemimpin untuk membuat dan melaksanakan keputusan yang mengikat
masyarakat maka kewenangan itu dikategorikan sebagai berlegitimasi. Maksudnya,
legitimasi merupakan penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap hak moral
pemimpin untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan politik.
Secara etimologi legitimasi berasal dari bahasa
latin “lex” yang berarti hukum. Kata legitimasi identik dengan
munculnya kata-kata seperti legalitas, legal dan legitim.
Sumber :
·
Bdk. F. Budi Hardiman, 2007, ”Machiavelli dan
Seni Berkuasa” dalam Filsafat Politik (diktat), Jakarta : STF
Driyarkara, hlm. 26.
·
Budi Hardiman, F. Filsafat Modern:Dari
Marchiavelli sampai Nietzsche. Gramedia:Jakarta, 2007. Hlm. 18-19.
·
Hardiman, F. Budi. Filsafat Fragmentaris.
Yogyakarta: Kanisius. 2007.
·
Hardiman, F. Budi.. Filsafat Modern: Dari
Machiavelli sampai Nietzsche. Jakarta : Gramedia. 2007
·
Hardiman, F. Budi. Filsafat Politik (diktat).
Jakarta: STF Driyarkara. 2007.
·
Hardiman, F. Budi. 2001. “’Politik’ dan
’Antipolitik’: Hannah Arendt Tentang Krisis Negara” dalam Atma nan Jaya, Tahun
XV, No. 3. Jakarta : Lembaga Penelitian Atmajaya.
·
Hardiman, F. Budi. 2002. ”Membaca ’Teks Negatif’
Hannah Arendt” dalam
·
Rapar, J. H. Filsafat Politik:Plato,
Aristoteles, Agustinus, Marchiavelli.Grafindo Persada: Jakarta, 2002.
·
Rapar, J.H. Filsafat Politik:Plato,
Aristoteles, Agustinus, Marchiavelli. Op Cit. Hlm. 441.
·
Sularto, ST. Niccolo Machiavelli: Penguasa
Arsitek Masyarakat. Jakarta: Kompas. 2003.
Ø Jadi secara sederhana legitimasi
adalah kesesuaian suatu tindakan perbuatan dengan hukum yang berlaku, atau
peraturan yang ada, baik peraturan hukum formal, etis, adat istiadat maupun
hukum kemasyarakatan yang sudah lama tercipta secara sah. Legitimasi kekuaasaan
dipegang oleh seorang penguasa atau raja dengan menggunakan komunikasi politik
yang ditujukan kepada siapa saja.
Jelaskan
beberapa prinsip demokrasi dibawah ini.
a. Proses
hukum yang wajar.
b. Pembatasan
pemerintahan secara konstitusional.
Jawab:
a. Proses
hukum yang wajar pelaksanaan prinsip demokrasi menyangkut dengan perilaku
manusia baik secara individual maupun secara kelompok, dalam kedudukannya
sebagai warga ataupun sebagai pejabat yang diberi kewenangan.
b. -Melakukan
perubahan / amandemen atas uud 1945dengan mengamandemen UUD 1945 menjadim
konstitusi yang bersifat konstitusional
Jelaskan
fungsi negara yang terkait dengan
a. Fungsi
pengaturan keamanan dan ketertiban.
b. Fungsi
Kesejahteraan dan Kemakmuran.
Point
– point yang ada diatas juga harus menyebutkan dengan contoh – contoh
konkretnya.
Jawab:
a. Fungsi
Pengaturan Dan Ketertiban
Negara menciptakan
Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP), serta menjalankannya demi
mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Contohnya
antara lain adalah UU Sistem Pendidikan Nasional, UU Pemilu, UU Pornografi dan
sebagainya.
b. Fungsi
Kesejahteraan Dan Kemakmuran
Negara melakukan ekplorasi
Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat, sehingga terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran bagi
seluruh rakyat. Contohnya antara lain adalah penguasaan SDA seperti listrik,
air dan sebagainya yang diperuntukkan untuk hajat hidup orang
Bagaimana Abraham Lincolin memberikan definisi mengenai demokrasi
Bagaimana Abraham Lincolin memberikan definisi mengenai demokrasi
Di
lihat dari segi kepemimpinannya Indonesia mengalami krisis ekonomi kepemimpinan
pada masa Presiden Soeharto, namun pada saat ini kondisi perekonomian di
Indonesia semakin membaik, akan tetapi banyak yang ditinjau dari segi
peninjauan dan monitoring tidak tabu lagi bahwa tindak pidana korupsi di
Indonesia semakin parah.
-
Abraham Lincoln dan Demokrasi
Oleh Septo Indarto
Oleh Septo Indarto
-
Demokrasi adalah paham yang telah berkembang selama
berabad-abad melalui berbagai macam modifikasi baik dalam teori tertentu yang
dinamakan Paham atau Teori Demokrasi maupun dalam praktek di sejumlah negara
dilakukan dengan cara yang berbeda di tiap negara karena disesuaikan dengan
kultur dan latar belakang sejarah negara yang menjalankan demokrasi tersebut..
Abraham Lincoln belajar mengenai keterbatasan dan kemungkinan demokrasi Amerika dari tangan pertama, sejak, dan dimuali dari akarnya. Dengan memakai kata-kata rekannya, seorang pengacara di Ilinois, dia tidak pernah dikecualikan dari keharusan menanggung sepenuhnya beban yang menjadi bagiannya
Sewaktu dia muda, dia pernah bertugas sebagai penghitung suara dalam suatu pemilihan hakim, dan sebagai pegawai dalam pemilihan di desa untuk menentukan polisi dan kepala polisi, secara pribadi mencatat dan menghitung suara di tempat-tempat pengumpulan yang didirikan di dalam gubuk-gubuk kayu tetangganya. Pada pemilihan presiden tahun 1840, dia menerima bayaran U$ 19 untuk mengantar hasil pemilihan dengan naik kuda dari distrik yang paling terdekat sampai ke ibu kota negara bagia, empat tahun kemudian dia melakukan tugas yang sama, tetapi upahnya berkurang $1.40. Dia sangat jeli melihat kemungkinan penyalahgunaan demokrasi, dia pernah menyita sebuah buku pencatatan suara yang menurut keyakinannya berisi bukti kecurangan..
Dibawah pemerintahannya, perang saudara menjadi sebuah pertarungan rakyat untuk mempertahankan kemampuan manusia untuk pemerintahan sendiri. Menurutnya kalau musush-musuh kita berhasil, maka tiap bentuk hak asasi manusia terancam. Tetapi kalau para pencita kebebasan dimana-mana bersatu dan simpati, dia meramalkan, kita tidak hanya telah menyelamatkan Uni ini, melainkan telah menyelematkannya sedemikian rupa, sehingga pendiriannya dan upaya mempertahankannya harus sungguh-sungguh, sehingga nanti jutaan manusia yang bebas dan bahagia diseluruh dunia, akan bankit, dan memberkati kita, sampai generasi terakhir.
Perang Sudara yang terjadi pada waktu Lincoln berkuasa, persaingan rakyat mulai memberikan dampak ironis pada pemerintahannya yang maksudnya akan dipertahankan. Dengan berlanjutnya perang, yang telah menguji batas-batas bisa diterimanya perlawanan di tengah krisis konstitusional, yang memaparkan ketegangan nyata yang belum pernah ada, yaitu antara hak-hak demokrasi dan ketahanan nasional, dan Lincoln mendapatkan dirinya terbagi dua, yaitu mendahulukan perlunya menyelamatkan negara.
Abraham Lincoln belajar mengenai keterbatasan dan kemungkinan demokrasi Amerika dari tangan pertama, sejak, dan dimuali dari akarnya. Dengan memakai kata-kata rekannya, seorang pengacara di Ilinois, dia tidak pernah dikecualikan dari keharusan menanggung sepenuhnya beban yang menjadi bagiannya
Sewaktu dia muda, dia pernah bertugas sebagai penghitung suara dalam suatu pemilihan hakim, dan sebagai pegawai dalam pemilihan di desa untuk menentukan polisi dan kepala polisi, secara pribadi mencatat dan menghitung suara di tempat-tempat pengumpulan yang didirikan di dalam gubuk-gubuk kayu tetangganya. Pada pemilihan presiden tahun 1840, dia menerima bayaran U$ 19 untuk mengantar hasil pemilihan dengan naik kuda dari distrik yang paling terdekat sampai ke ibu kota negara bagia, empat tahun kemudian dia melakukan tugas yang sama, tetapi upahnya berkurang $1.40. Dia sangat jeli melihat kemungkinan penyalahgunaan demokrasi, dia pernah menyita sebuah buku pencatatan suara yang menurut keyakinannya berisi bukti kecurangan..
Dibawah pemerintahannya, perang saudara menjadi sebuah pertarungan rakyat untuk mempertahankan kemampuan manusia untuk pemerintahan sendiri. Menurutnya kalau musush-musuh kita berhasil, maka tiap bentuk hak asasi manusia terancam. Tetapi kalau para pencita kebebasan dimana-mana bersatu dan simpati, dia meramalkan, kita tidak hanya telah menyelamatkan Uni ini, melainkan telah menyelematkannya sedemikian rupa, sehingga pendiriannya dan upaya mempertahankannya harus sungguh-sungguh, sehingga nanti jutaan manusia yang bebas dan bahagia diseluruh dunia, akan bankit, dan memberkati kita, sampai generasi terakhir.
Perang Sudara yang terjadi pada waktu Lincoln berkuasa, persaingan rakyat mulai memberikan dampak ironis pada pemerintahannya yang maksudnya akan dipertahankan. Dengan berlanjutnya perang, yang telah menguji batas-batas bisa diterimanya perlawanan di tengah krisis konstitusional, yang memaparkan ketegangan nyata yang belum pernah ada, yaitu antara hak-hak demokrasi dan ketahanan nasional, dan Lincoln mendapatkan dirinya terbagi dua, yaitu mendahulukan perlunya menyelamatkan negara.
What is the casino? - Wooricasinos
ReplyDeleteWho is the casino? · titanium sheet 1) Casino; 2) Online Gambling; 해외야구 3) titanium solvent trap monocore Online Blackjack titanium plumbing (also called Rating: 4 titanium watch · 3,933 reviews